AddMe - Search Engine Optimization

Tuesday, April 22, 2008

Kartu Pos, dari Wahana Berkirim Kabar sampai Benda Koleksi

Agaknya hampir semua orang, terutama yang telah melek huruf dan pernah menulis surat, mengenal yang namanya kartu pos. Selembar kertas agak tebal yang berukuran sekitar 10 x 15 sentimeter atau 13 x 18 sentimeter itu, memang banyak dimanfaatkan untuk mengirim kabar. Orang menuliskan kabar di kartu pos, kemudian mengirimkan ke tujuan melalui kantor pos.

Dalam perkembangannya, kartu pos bukan sekadar sebagai wahana untuk mengirim kabar saja, tetapi juga menjadi benda koleksi. Kolektor kartu pos berasal dari semua golongan usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua yang sudah berambut putih. Kolektor kartu pos juga berasal dari latar belakang ekonomi dan jenis pekerjaan yang berbeda-beda.

Begitu banyaknya kolektor kartu pos, sampai ada yang mengatakan bahwa hobi mengoleksi kartu pos merupakan hobi terbesar ketiga di dunia, setelah hobi filateli (koleksi prangko dan benda pos lainnya) serta numismatik (koleksi mata uang, medali, dan sejenisnya). Kalau hobi mengumpulkan prangko dan benda pos lainnya disebut filateli, lalu hobi mengoleksi mata uang dan medali disebut numismatik, maka hobi mengoleksi kartu pos disebut deltiologi.

Sama seperti juga filateli dan numismatik, untuk deltiologi saat ini banyak sekali perkumpulan kolektor kartu pos di berbagai negara. Para pedagang yang mengkhususkan diri menjual kartu-kartu pos untuk koleksi, juga tak sedikit jumlahnya. Coba saja bila melakukan pencarian melalui internet, cukup dengan mengetik kata postcard for sale, maka akan banyak sekali keluar situs web pedagang kartu pos untuk koleksi.

Hobi deltiologi juga telah berkembang lebih dari sekadar mengumpulkan kartu pos saja. Para kolektor juga mengadakan penelitian atau mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan kartu pos itu. Mulai dari segi desain, bentuk, proses cetak, sampai sejarah yang melatarbelakangi terbitnya kartu pos tertentu.

Koleksi yang ada juga banyak sekali pilihannya. Ada yang mengkhususkan diri mengoleksi kartu pos yang dalam bahasa Inggris disebut post card. Ini adalah kartu pos biasa tanpa cetakan prangko dan bisa diterbitkan oleh siapa pun, baik oleh pemerintah melalui administrasi pos maupun oleh swasta.

Ada juga yang mengkhususkan diri mengoleksi kartu pos yang dalam bahasa Inggris disebut postal card. Ini adalah kartu pos bercetakan prangko, artinya pada kartu pos telah dicetak prangkonya sekaligus, sehingga pengirim tak perlu repot menempelkan prangko lagi. Postal card ini hanya diterbitkan oleh administrasi pos atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah suatu negara untuk menerbitkan kartu pos bercetakan prangko itu.

Kartu-kartu pos itu ada yang dicetak hanya ruang kosong dan ruang untuk alamat pengirim serta alamat penerima, serta dicetak pula prangkonya untuk postal card, namun tak sedikit pula kartu pos yang dicetak dengan berbagai macam gambar menarik. Mulai dari gambar tempat-tempat wisata terkenal, sampai gambar flora, fauna, pemandangan alam, bangunan-bangunan bersejarah, tokoh-tokoh terkemuka, dan banyak lagi.

Mereka yang bergelut dalam hobi deltiologi, tentu saja mengoleksi kartu pos yang diinginkan sesuai dengan minat masing-masing. Ada yang mengumpulkan dalam kondisi mint (belum terpakai), dan ada juga yang mengoleksi kartu pos used (bekas pakai), yang sudah dikirim melalui kantor pos ke alamat tujuannya.

Kolektor juga sangat hati-hati dalam memilih kartu pos yang ingin dikoleksinya, yang tentu saja yang terbaik itulah yang dipilih. Tak heran bila di kalangan kolektor kartu pos, juga dikenal "tingkatan" yang menentukan nilai sebuah kartu pos. Tingkatan ini biasanya diberlakukan untuk kartu pos mint, tetapi dapat pula dipakai untuk menentukan kondisi kartu pos used.

Untuk tingkatan yang paling tinggi disebut Excellent, untuk menunjukkan kartu pos yang dalam kondisi sangat sempurna, belum ada bekas lipatan atau goresan. Kemudian tingkatan Very Good, untuk kartu pos yang kondisi sudut-sudutnya mungkin sedikit terlipat. Tingkatan berikutnya adalah yang disebut Good, untuk kartu pos yang sudutnya sedikit terlipat dan mungkin ada pula goresan, namun hanya sedikit dan tak begitu kentara. Tingkatan paling rendah disebut Fair, untuk kartu pos yang kondisinya ada bekas lipatan dan goresan, tetapi masih merupakan benda koleksi berharga bila kartu pos itu tergolong langka, misalnya karena dicetak dalam jumlah yang hanya sedikit.

No comments: